Berita

Kekhawatiran Pengusaha atas Depresiasi Rupiah dan Langkah-langkah Mitigasi

laguin.net – Pengusaha di Indonesia menghadapi kecemasan karena pelemahan nilai tukar rupiah yang telah menembus angka Rp16.000 per dolar AS. Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), mengidentifikasi konflik Timur Tengah sebagai salah satu faktor yang memperburuk situasi. Implikasi langsung dari pelemahan ini adalah kenaikan biaya produksi dan beban utang perusahaan, terutama yang memiliki obligasi dalam mata uang dolar.

Dampak Sektor Industri dan Finansial

Sektor industri, khususnya manufaktur yang mengandalkan bahan baku impor, diperkirakan akan paling terdampak. Arsjad menekankan bahwa fenomena ini dapat mempengaruhi harga jual produk dan daya beli masyarakat. Dampaknya juga merambah ke instrumen finansial seperti emas dan minyak mentah, serta yield obligasi AS, yang menunjukkan peningkatan sebagai indikasi kegelisahan pasar.

Peningkatan Kecemasan Pasar dan Capital Outflow

Kekhawatiran pelaku pasar diperparah oleh peningkatan risiko yang ditimbulkan terhadap pasar finansial, tercermin dari tekanan outflow modal. Kadin mengharapkan pemerintah dapat merespons dengan kebijakan fiskal yang akan menjaga inflasi dan daya beli masyarakat.

Penanganan Suku Bunga dan Nilai Tukar

Kadin mendesak Bank Indonesia untuk mempertimbangkan arah kebijakan suku bunga dan strategi pengendalian nilai tukar untuk menjaga kepercayaan pasar.

Kerja Sama Regional dan Global

Arsjad menyarankan peningkatan kerja sama strategis dengan bank sentral global untuk menghadapi dampak eskalasi konflik yang mempengaruhi ekonomi Indonesia.

Dukungan untuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)

Kadin mendorong pemerintah untuk meningkatkan TKDN dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor dan melindungi industri dari volatilitas nilai tukar.

Pandangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)

Shinta Kamdani dari Apindo menambahkan bahwa industri manufaktur nasional, yang bergantung pada impor bahan mentah dan barang modal, mengalami beban tambahan akibat pelemahan rupiah. Ini berpotensi meningkatkan overhead cost secara signifikan.

Kenaikan Biaya dan Penyesuaian Produksi

Shinta menyatakan bahwa semua subsektor manufaktur dapat merasakan efek pelemahan rupiah, yang bisa berujung pada pengurangan volume produksi dan peningkatan biaya operasional.

Tanggapan Industri terhadap Fluktuasi Kurs

Industri manufaktur tertentu mungkin tidak dapat menanggung beban biaya yang meningkat dan terpaksa menghentikan produksi sementara, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.

Implikasi Inflasi dan Pertumbuhan Penjualan

Jika depresiasi rupiah berlanjut, Shinta memprediksi peningkatan harga barang yang dapat memperlambat pertumbuhan penjualan atau konsumsi dan mendorong tingkat inflasi di atas target nasional.

Merespons pelemahan rupiah, pelaku usaha mendesak pemerintah dan otoritas moneter untuk mengambil langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap ekonomi nasional, mempertahankan kestabilan keuangan, dan melindungi industri dari dampak volatilitas mata uang.

brainyfish41

Recent Posts

“Somebody’s Pleasure” Jadi Inspirasi Musisi Muda Indonesia, Ini Makna di Baliknya

Lagu "Somebody's Pleasure" yang dibawakan oleh Aziz Hendra telah menarik perhatian banyak pendengar, baik di…

1 hari ago

“Aku Dah Lupa”: Lagu Tentang Kekuatan Diri yang Sedang Viral di TikTok

Lagu "Aku Dah Lupa" yang dibawakan oleh Zia feat. Mikky tengah menjadi perbincangan hangat di…

1 hari ago

JKT48 Hadirkan Versi Baru ‘#KuSangatSuka’, Adaptasi dari ‘#SukiNanda’

Lagu "#KuSangatSuka" (2025) mengisahkan perasaan suka yang tumbuh di musim panas. Dalam video klipnya, cerita…

6 hari ago

JKT48 Rilis ‘Bibir yang Telah Dicuri’, Versi Indonesia dari Lagu AKB48 yang Legendaris

Setelah merilis single terbaru berjudul "#KuSangatSuka," grup idola JKT48 juga mengeluarkan lagu coupling yang berjudul…

6 hari ago

“Sujud”: Lagu Religi Terbaru Matter Mos dan Teddy Adhitya Menyambut Ramadan

Dalam rangka menyambut bulan Ramadan 2025, rapper Matter Mos berkolaborasi dengan musisi Teddy Adhitya untuk…

1 minggu ago

Armada Ajak Umat Muslim Lebih Aktif Beribadah Lewat Lagu “Ramein Masjid”

Armada adalah sebuah band asal Indonesia yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan, dan secara resmi…

1 minggu ago